Jumat, 24 Mei 2013

Sejarah Dabbah Makhluk Alien


Tanda-tanda Hari Kiamat (Terjadinya Khasf, Munculnya Asap dan Keluarnya ad-Dabbah)



Penulis : Ustadz Muhammad Umar As-Sewed
Di antara tanda-tanda hari kiamat kubra adalah terjadinya khasf, munculnya asap, dan keluarnya ad-Dabbah (binatang yang dapat berbicara).
Terjadi Khasf di timur, barat dan di negeri arab
Khasf yang dimaksudkan di sini, bukanlah terjadinya gerhana sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang. Akan tetapi khasf yang merupakan tanda hari kiamat adalah ditenggelamkannya manusia ke dalam bumi, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an ketika Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Qarun yang tidak bersyukur dengan kenikmatan yang telah diberikan kepadanya:
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ اْلأَرْضَ … القصص: 81
Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi… (al-Qashash: 81)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyebutkan 10 tanda-tanda hari kiamat dalam hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin usaid, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ … خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ. رواه مسلم
Sesungguhnya hari kiamat tidak akan terjadi hingga kalian-kalian melihat 10 tanda-tandanya……. Kemudian disebutkan di antaranya: terjadinya Khasf di timur, di barat dan di negeri arab. Kemudian diakhiri oleh keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya. (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan bahwa terjadinya adzab tersebut adalah ketika manusia telah tenggelam dalam kemaksiatan dan dosa sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Umu Salamah radhiallahu ‘anha . Beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَيَكُوْنُ بَعْدِي خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيُخْسَفُ اْلأَرْضُ وَفِيْهَا الصَّالِحُوْنَ؟ قَالَ لَهَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِذَا أَكْثَرَ أَهْلُهَا الْخَبَثَ. (رواه الطبراني في معجم الأوسط)
“Akan terjadi setelahku khasf di timur, di barat dan di negeri arab”. Saya katakan: “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apakah manusia akan ditenggelamkan, padahal di tengah-tengah mereka ada orang-orang yang shalih?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika mayoritas penduduknya telah banyak melakukan kemaksiatan (dosa).” (HR. Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath).
Ibnu Hajar al-Atsqalani rahimahullah berkata: “Telah didapati khasf di beberapa tempat, namun bisa jadi yang dimaksud dengan kejadian khasf tersebut adalah sesuatu yang luar biasa (lebih dari biasanya). Apakah lebih dahsyat kejadiannya, atau lebih luas daerah yang ditenggelamkannya atau ukurannya”. (Lihat Fathul Bari, juz 13 hal. 84)
Munculnya Asap (ad-Dukhan)
Tanda-tanda hari kiamat kubra yang berikutnya adalah munculnya asap. Allahsubhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ (10) يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ. الدخان: 10-11
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (ad-Dukhan: 10-11)
Ayat ini merupakan ancaman kepada kaum musyrikin Quraisy khususnya dan orang-orang kafir umumnya bahwa Allah subhabahu wa Ta’ala akan menurunkan adzab kepada mereka berupa asap yang akan menutupi mereka seluruhnya.
Para ahli tafsir berselisih pendapat tentang asap di dalam ayat tersebut, apakah yang akhirnya menimpa kaum Quraisy ketika itu berupa panas dan kemarau panjang serta kelaparan? atau asap yang akan datang sebagai tanda hari kiamat yang besar yang disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih?
Di antara mereka yang berpendapat dengan pendapat pertama adalah Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Ketika ada seorang dari negri Kindah menyatakan tentang asap yang akan datang pada hari kiamat yang akan memekakan telinga-telinga kaum munafiqin dan membutakan mata-mata mereka, beliau marah sambil berkata:
مَنْ عَلِمَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلْ: اللهُ أَعْلَمُ، فَإِنَّ مِنَ الْعِلْمِ أَنْ يَقُوْلَ لِمَا لاَ يَعْلَمُ لاَ يَعْلَمُ. فَإِنَّ اللهَ قاَلَ لِنَبِيِّهِ: قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُتَكَلِّفِينَ .
Barangsiapa yang memiliki ilmu maka katakanlah! Dan barangsiapa yang tidak memiliki ilmu maka katakanlah: ‘Allahu a’lam!” Karena sesungguhnya termasuk ilmu adalah ucapan orang pada apa yang dia tidak tahu: “aku tidak tahu”. Sesungguhnya Allah telah mengatakan kepada nabi-Nya: ((“Katakanlah (hai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dakwahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan (memaksakan diri”)).
Kemudian Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya kaum Quraisy tidak mau menerima Islam, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan atas mereka:
أَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَيْهِمْ بِسِنِيْنَ كَسِنِيْ يُوْسُفَ.
Ya Allah tolonglah aku untuk mengalahkan mereka dengan kelaparan seperti yang terjadi pada zaman nabi Yusuf. (HR. Bukhari dalam Kitab Tafsir dan Muslim dalam Shifatul Qiyaamah).
Maka terjadilah kemarau panjang dan kelaparan, hingga sebagian mereka binasa dan sebagian lainnya memakan bangkai-bangkai dan tulang-tulang. Ketika itu setiap orang melihat seakan-akan di antara langit dan bumi ada asap. (Atsar riwayat ad-Darimi juz 1/62; Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayaanil Ilmi, juz 2/51; Baihaqi dalam al-Madkhal no. 797; al-Khathib al-Baghdadi dalam al-Faqiih wal Mutafaqih; melalui nukilan Hilyatul Alimi al-Mu’allim, hal. 59)
Pendapat ibnu mas’ud radhiallahu ‘anhu ini sesuai dengan konteks ayat di atas yang mengancam kaum Musyrikin Quraisy. Namun demikian, tidak menafikan ancaman umum kepada seluruh orang-orang kafir dan musyrikin dengan asap yang turun menjelang hari kiamat kelak. Karena dalil-dalil yang shahih tentang tanda-tanda kiamat kubra sebagaimana disebutkan dalam hadits Hudzaifah di antaranya adalah munculnya ad-dukhan (asap).
Kemarahan yang diucapkan oleh Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu di atas bukanlah karena beliau menafikan munculnya asap menjelang hari kiamat, tetapi karena beliau mengerti orang tersebut berbicara tanpa ilmu dengan mengatakan bahwa asap tersebut dapat membutakan mata dan memekakan telinga. Karena dalam riwayat lain, Ibnu Mas-’ud mengatakan ada dua asap, salah satunya telah terjadi dan yang lain akan datang menjelang hari kiamat.
Dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَادِرُوا بِاْلأَعْمَالِ سِتًّا طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوِ الدُّخَانَ أَوِ الدَّجَّالَ أَوِ الدَّابَّةَ أَوْ خَاصَّةَ أَحَدِكُمْ أَوْ أَمْرَ الْعَامَّةِ . رواه مسلم في الفتن وأشرط الساعة
Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari arah barat, datangnya asap, munculnya Dajjal, keluarnya ad-Dabbah (binatang yang dapat berbicara), kematian atau datangnya hari kiamat yang merata. (HR. Muslim dalam al-Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah).
Keluarnya ad-Dabbah (binatang yang dapat berbicara)
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ اْلأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لاَ يُوقِنُونَ. النمل: 82
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (an-Naml: 82)
Berkata para ulama tentang ayat di atas bahwa makna “telah jatuh atas mereka” adalah telah layak ancaman Allah untuk mereka. Hal itu karena kemaksiatan, kefasikan dan kekafiran mereka telah melampaui batasnya. Mereka telah berpaling dari ayat-ayat Allah, tidak mau membaca dan tunduk pada hukum-hukumnya, di mana tidak berguna lagi nasehat untuk mereka, dan tidak memalingkan mereka peringatan-peringatan.
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu mengatakan bahwa maksud “telah jatuh ucapan atas mereka” adalah dengan matinya para ulama, hilangnya ilmu, dan terangkatnya al-Qur’an …. Kemudian beliau berkata: “Maka perbanyaklah membaca al-Qur’an sebelum diangkatnya”. (Tafsir Qurthubi juz 13 hal. 234; melalui nukilan Asyrathu as-Sa’ah, hal. 404).
Selain ayat di atas, dalil-dalil dari hadits tentang akan keluarnya ad-Dabbah ini sangat banyak, di antaranya:
  1. Dalam hadits Hudzaifah bin usaid radhiallahu ‘anhu tentang 10 tanda-tanda hari kiamat yang diriwayatkan oleh Muslim.
  2. Hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu di atas yang diriwayatkan oleh Muslim tentang beramallah sebelum datang enam perkara.
  3. Hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu: ثَلاَثٌ إِذَا خَرَجْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَالدَّجَّالُ وَدَابَّةُ اْلأَرْضِ. رواه مسلم في كتاب الإيمان 2/195 بشرح النواوي
    Tiga perkara jika telah keluar, maka tidak berguna lagi bagi seseorang keimanannya yang belum beriman sebelumnya atau belum beramal kebaikan sedikit pun sebelumnya: terbitnya matahari dari barat, munculnya Dajjal dan keluarnya ad-Dabbah. (HR. Muslim dalam kitab al-Iman juz 2/195 dengan syarh Imam Nawawi)
  4. Hadits Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: إِنَّ أَوَّلَ اْلآيَاتِ خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَخُرُوجُ الدَّابَّةِ عَلَى النَّاسِ ضُحًى وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَاْلأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيبًا. رواه مسلم في كبات الفتن وأشرط الساعة 18/27 بشرح النواوي
    Sesungguhnya awal tanda-tanda terjadinya hari kiamat adalah terbitnya matahari dari arah tenggelamnya dan keluarnya ad-Dabbah di antara manusia pada waktu dluha. Yang mana pun keluar lebih dulu sebelum yang lainnya, maka yang lainnya muncul di belakangnya secara dekat. (HR. Muslim dalam kitab al-Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah, 18/27 dengan syarh Imam Na-wawi)
  5. Hadits Abu Umamah radhiallau ‘anhu dalam riwayat imam Ahmad: تَخْرُجُ الدَّابَّةُ فَتَسِمُ النَّاسَ عَلَى خَرَاطِيمِهِمْ ثُمَّ يَغْمُرُونَ فِيكُمْ حَتَّى يَشْتَرِيَ الرَّجُلُ الْبَعِيرَ فَيَقُولُ مِمَّنِ اشْتَرَيْتَهُ فَيَقُولُ اشْتَرَيْتُهُ مِنْ أَحَدِ الْمُخَطَّمِينَ. رواه أحمد وصححه الألباني، انظر صحيح الجامع الصغير 3/37 وسلسلة الأحاديث الصحيحة 1/3/322
    Akan keluar sejenis binatang kemudian menandai manusia di muka-muka mereka kemudian bertambah banyaklah di tengah-tengah kalian (orang-orang yang bertanda), hingga ketika seseorang membeli unta ditanya: “Dari siapa engkau membeli unta ini?” Maka dia menjawab :“Aku membeli dari salah seorang yang telah diberi tanda” (tanda kafir atau mukmin –pent). (HR. Ahmad; dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani; Lihat Shahih al-Jami’u ash-Shaghir 3/37 dan Silsilah al-Ahaadits ash-Shahihah 1/3/322)
Sebagian manusia menafsirkan ad-Dabbah dengan berbagai macam penafsiran. Bahkan sebagian mereka mengatakan bahwa ad-Dabbah adalah sejenis virus yang akan membikin cacat manusia dengan tidak membawakan dalil sama sekali kecuali dari akalnya.
Kita katakan bahwa tidak perlu kita menebak-nebak sesuatu tanpa ilmu. Apa yang telah diberitakan kita imani, sedangkan apa yang tidak diberitakan kita katakan
wallahu a’lam. 

Sejarah Yakjuj Dan Makjuj



YAKJUJ & MAKJUJ - Wajahnya bermuka bulat, mata sepet dan kulit kekuningan....


Benteng TAUHID yang tinggi mampu menghadapi semua ini.
  
Misteri Yakjuj & Makjuj
 Hadis riwayat Imam Ahmad pula menerangkan ciri fizikal Yakjuj dan Makjuj yang antara lain bermuka bulat, mata sepet dan kulit kekuningan seperti wajah kebanyakan penduduk Asia Tengah. “Ulama juga cenderung mengatakan Yakjuj dan Makjuj berasal dan dikurung di benua Asia Tengah berdasarkan tafsiran ayat ke-90 dari surah al-Khafi yang menyebut Zulkarnain sampai ‘di tempat terbit matahari’ iaitu timur dunia,” katanya.

Pendapat lain menambah yang Yakjuj dan Makjuj berkemungkinan berasal daripada bangsa Tartar dan Mongul.
 Tapi BANGSA MONGGOL dan TARTAR pada dasarnya tidaklah banyak memenuhi DUNIA ini dan mereka adalah di kira BANGSA yang di jajah sekarang ini. SIAPA yang MENJAJAH mereka? Adakah ULAMAK cuba berselindung dengan SATU BANGSA yang memenuhi dunia ini dari timur hingga ke barat dan mereka ini telah menyerap ke setiap ruang BANGSA dan NEGARA lain dengan penguasaan EKONOMI sama ada secara sah atau dunia pasaran GELAP. Mereka hidup tanpa peraturan di BELAKANG kita. 6 juta dari mereka juga menguasai EKONOMI kita dan telah lama mengganggu kestabilan TANAH MELAYU.
Dua makhluk ini akan MERUNTUHKAN tembok yang didirikan oleh Zulkarnain


DARI SURAH AL KAHFI:

Allah menceritakan kisah lelaki itu seperti firman-Nya dalam surah itu: “Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) mengenai Zulkarnain. Katakanlah: ‘Aku akan bacakan kepadamu cerita mengenainya’. Sesungguhnya Kami memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka dia pun menempuh suatu jalan.

“Hingga apabila dia sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut berlumpur hitam dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: ‘Hai Zulkarnain, kamu boleh menyeksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka’. Berkata Zulkarnain: ‘Adapun orang yang aniaya maka kami kelak akan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya’.” (ayat 83 hingga 87)

“Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).. Hingga apabila sampai ke tempat terbit matahari (Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,” (ayat 89 dan 90).

“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia sampai antara dua gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu orang yang membuat kerosakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara mereka?’.

Zulkarnain berkata: ‘Apa yang dikuasakan Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi’.

“Hingga apabila besi itu sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: ‘Tiuplah (api itu)’. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar ku tuangkan ke atas besi panas itu’.

“Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Zulkarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar’,” (ayat 92 hingga 98).

Demikianlah secebis kisah mengenai Zulkarnain. Dalam rentetan perjalanan hidupnya, lelaki itu bertanggungjawab membina tembok bagi menghalang bangsa Yakjuj dan Makjuj mendatangkan angkara kepada manusia. Tembok binaan Zulkarnain itu hanya akan runtuh apabila dunia terlalu hampir dengan kiamat..


Misteri: Yakjuj, Makjuj dikurung dalam tembok ajaib 

DI sebalik pembinaan kota besar hasil kemajuan pembangunan dan kemodenan yang melanda hampir seluruh pelusuk dunia hari ini, masih terdapat satu kawasan rahsia di muka bumi ini yang menyimpan ribuan makhluk misteri. Sehingga kini, penerokaan demi penerokaan di seluruh kawasan bumi masih belum menemui wilayah asing itu sekali gus menyebabkan kewujudan makhluk terbabit tidak akan dikenal pasti pengkaji atau manusia umumnya.
Yakjuj-Makjuj - Mereka mengambil hak kita dan bersembunyi disebalik TEMBOK DEMOKRASI

Bagaimanapun, kewujudan makhluk itu adalah sahih dan suatu hari nanti, mereka akan muncul juga di hadapan manusia. Akan tetapi, ketika makhluk itu muncul, sudah terlambat untuk manusia berbuat apa-apa lagi. Tiada lagi kajian mengenai sejarah kewujudan atau penyelidikan sains dilakukan terhadap makhluk itu seperti penemuan artifak atau spesies baru ketika ini kerana sewaktu munculnya makhluk dikenali Yakjuj dan Makjuj itu, dunia sudah terlalu hampir dengan kiamat! Sejak dikurung ribuan tahun lalu, kewujudan dan lokasi ‘pusat tahanan’ Yakjuj dan Makjuj masih menjadi misteri kepada manusia.

Bagaimanapun, kewujudan dua makhluk itu adalah pasti lantaran ia dinyatakan dalam al-Quran serta tergolong dalam perkara ghaib yang wajib diimani manusia menerusi tanda besar berlakunya kiamat. Pensyarah Jabatan Al-Quran dan Al-Hadith, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya (API-UM), Prof Madya Dr Fauzi Deraman, berkata Yakjuj dan Makjuj bukanlah berupa haiwan atau spesies lain sebaliknya ia adalah manusia yang berasal daripada keturunan Nabi Adam AS.

Katanya, mengikut hadis, bangsa Yakjuj dan Makjuj berasal daripada keturunan anak lelaki Nabi Nuh AS iaitu Yafis yang berkembang melewati masa sehinggalah Zulkarnain membina tembok bagi menghalang mereka keluar dari lokasi mereka. “Cerita mengenai sejarah Yakjuj dan Makjuj tertera dalam al-Quran menerusi surah al-Kahfi, ayat ke-92 hingga 98 manakala kebangkitan mereka dinyatakan dalam surah an-Anbiyaa’, ayat ke-96 dan 97,” katanya. Allah berfirman menerusi ayat surah al-Kahfi itu: “Kemudian dia (Zulkarnain) menempuh suatu jalan (yang lain lagi).

Hingga apabila dia sampai antara dua gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.. “Mereka berkata: ‘Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu orang yang membuat kerosakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara mereka?’. “Zulkarnain berkata: ‘Apa yang dikuasakan Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan peralatan), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. Berilah aku potongan-potongan besi’. “Hingga apabila besi itu sudah sama rata dengan kedua-dua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: ‘Tiuplah (api itu)’. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu. “Maka mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat melubanginya.

Zulkarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat daripada Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku (kiamat), Dia akan menjadikannya hancur luluh dan janji Tuhanku itu adalah benar’.” Dalam ayat surah an-Anbiyaa’ pula, Allah berfirman: “Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj; dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan sudah dekatlah kedatangan janji yang benar (kaimat) maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim’.”

Dr Fauzi berkata, selain dua surah al-Quran itu, terdapat banyak hadis kuat yang membicarakan mengenai Yakjuj dan Makjuj tetapi terdapat juga perbezaan pendapat di kalangan ulama mengenai ciri-ciri bangsa itu yang tidak diterangkan nas. “Hadis riwayat Imam Ahmad pula menerangkan ciri fizikal Yakjuj dan Makjuj yang antara lain bermuka bulat dan kulit kekuningan seperti wajah kebanyakan penduduk Asia Tengah. “Ulama juga cenderung mengatakan Yakjuj dan Makjuj berasal dan dikurung di benua Asia Tengah berdasarkan tafsiran ayat ke-90 dari surah al-Khafi yang menyebut Zulkarnain sampai ‘di tempat terbit matahari’ iaitu timur dunia,” katanya.

Pendapat lain menambah yang Yakjuj dan Makjuj berkemungkinan berasal daripada bangsa Tartar dan Mongul manakala lokasi tahanan mereka adalah kawasan pergunungan luas Caucasus. Beliau berkata, kebanyakan ulama menyatakan yang bangsa itu terus wujud sehingga kini tetapi dipisahkan daripada dunia manusia oleh Allah SWT menerusi tembok dibina Zulkarnain itu. Katanya, tugas bangsa itu setiap hari sejak ribuan tahun lalu adalah mengorek tembok itu untuk tembus ke dunia manusia tetapi Allah masih menghalang mereka dengan kembali meneguhkan benteng berkenaan sehinggalah hampirnya hari kiamat. “Allah akan mengizinkan tembok itu runtuh dan Yakjuj dan Makjuj bebas ke dunia manusia apabila hampirnya kiamat dan peristiwa itu menjadi satu daripada 10 tanda besar kiamat,” katanya. Yakjuj dan Makjuj juga muncul selepas kematian Dajal yang dibunuh Nabi Isa AS dan bangsa itu akan mendatangkan kerosakan besar di muka bumi.

 Imbas kembali pesanan dari Rasulullah SAW mengenai serangan besar kaum bermata sepet ke atas kerajaan Islam. Perkara ini benar-benar berlaku dalam tahun 1258 M. Kekhalifahan Abbasiah mengalami kekalahan total dan bumi Baghdad hancur luluh.
Adakah mereka ini yang digelar Yakjuj dan Makjuj?

Asal usul Monngol adalah pecahan kaum
Turk yang behijrah ke arah timur


Dari Abu Bakrah bahwasanya Rasulullah telah bersabda:
Akan ada segolongan kaum dari umatku yang menetap di sebuah daerah yang mereka namakan Bashrah, di sisi sebuah sungai yang disebut Dijlah (Dajlah), dan di atas sungai itu ada sebuah jembatan. Penduduk daerah itu akan bertambah banyak, dan ia akan menjadi salah satu negeri dari negeri-negeri orang-orang yang berhijrah." [Perawi Muhammad ibnu Yahya berkata: Abu Ma’mar meriwayatkan dengan mengatakan: negeri-negeri kaum muslimin].

"Kelak di akhir zaman Bani Qanthura’ yang berwajah lebar dan bermata sepet akan datang menyerbu, sehingga mereka mencapai tepian sungai Dajlah. Pada saat itulah penduduk daerah itu akan terpecah menjadi tiga kelompok. Satu kelompok mengikuti ekor sapi (menuntun binatang mereka) dan menyelamatkan diri ke pedalaman, mereka akan binasa. Satu kelompok lainnya memilih menyelamatkan dirinya dengan jalan memilih kekafiran. Adapun kelompok terakhir menempatkan keluarganya di belakang mereka dan bertempur melawan musuh. Mereka itulah orang-orang yang akan mati syahid.” HR. Abu Daud, dihasankan oleh Al Albani.
“Adapun satu kelompok yang terakhir menempatkan keluarganya di belakang punggung mereka dan mereka maju berperang menyongsong musuh. Orang-orang yang terbunuh di antara mereka adalah orang-orang yang mati syahid, dan Allah akan melimpahkan kemenangan kepada mereka melalui orang-orang yang tersisa.” HR. Ahmad-shahih.

Sewajarnya kita mengambil iktibar dari sejarah. Sejarah tidak pernah menipu tetapi manusia sendiri yang menipu sejarah. Ramai yang masih belum sedar sehingga kini, masih ragu dan tidak percaya bahawa Yakjuj dan Makjuj telah lama turun menghancurkab muka bumi ini.

Disebalik bilangan manusia yang berwatak Yakjuj dan Makjuj ini, para pengikut mereka juga akan menjadi sebahagian dari mereka. Ia menyebabkan keluarga Yakjuj dan Makjuj ini semakin hari semakin membesar sehingga sebahagian besar muka bumi ini dipenuhi oleh mereka. Mereka melakukan 'fasad' iaitu memusnahkan apa sahaja yang ada. Tamak dan tidak pernah bersyukur.

Sejarah telah menunjukkan sebahagian dari manusia Yakjuj dan Makjuj ini boleh berubah menjadi Mukmin begitu juga sebaliknya. Kaum Mukminin yang lalai dan ingkar bertukar watak menjadi Yakjuj dan Makjuj. Misteri ini hanya dapat dirungkai dengan memberi perhatian kepada beberapa petunjuk yang berkias dalam alQuran dan Hadis.

Ada banyak rahsia disebalik setiap kejadian. Kehancuran peradaban hebat di Asia Barat oleh tangan makhluk ganas dari Utara Dunia amat menyentuh perasaan. Bagaimana manusia primitif berjaya mengubah sejarah dan menghancur luluhkan sebuah peradaban. Mereka hanya suka berperang dan membunuh.

Di sebalik penderitaan dan kehancuran pemerintah Islam, ada peristiwa luar jangkaan muncul. Kerajaan Islam telah hancur berkecai meninggalkan kesan yang sungguh menyayat hati kaum Muslimin. Walaupun begitu, rahmat Allah tetap mengatasi segalanya. Kemusnahan ini mempunyai hikmah yang tidak terjangkau oleh akal manusia.

Setiap peristiwa yang terjadi semestinya ada penyebabnya. Jika dilihat dari pandangan mata kasar, kejatuhan empayar Abbasiah pada 1258M pastinya akan memperlihatkan kejatuhan Islam secara total. Segalanya musnah jadi debu, bukan sahaja khalifahnya, malah seluruh cendekiawan, ulama dan hasil penulisan mereka ikut musnah. Segala peradaban yang gilang gemilang, bangunan-bangunan hebat yang dikagumi seluruh bangsa dunia hilang lenyap. Dibakar dan diruntuhkan. Jika dinilai dari situasi ini, Islam tentu sahaja akan ranap dan hilang dari permukaan bumi.


Sebaliknya, manusia ganas dan buas ini secara tiba-tiba telah bertukar wajah menjadi penakluk baru bagi kaum Muslimin pula. Mereka membawa Islam menyeberangi sempadan hingga ke India, China dan juga pendalaman negara mereka Monggolia. Kejadian ini memang aneh.

Walau apa pun keadaannya, Allah telah menghukum kaum bangsawan dan pemerintah Banghdad yang semakin lalai terhadap perintah agama dan lebih mencintai dunia. Berlumba mencari pengaruh dan saling besengketa. Meninggalkan sunnah dan memilih untuk bermusuhan sesama sendiri. Berpecah belah sehingga ada yang sanggup melakukan khianat.

Manusia ganas ini (Monggol) seolah-olah dihantar dari neraka untuk menghancur lumat peradaban yang amat dibanggakan ketika itu. Menghukum manusia lalai, tamak dan meninggalkan sunnah.


hiburan dan kemewahan melampau

Kegilaan kepada pangkat, kuasa, harta dan pengaruh menjadikan segala urusan hanya berkiblat kepada dunia. Ada maklumat menyatakan ulama dari berlainan mazhab juga saling berlumba dan memusuhi sesama sendiri. Ada di antaranya melibatkan pertumpahan darah sesama umat Islam akibat petelagahan antara pengikut. Pada waktu itu bilangan mazhab yang wujud tersangat kecil berbanding dengan apa yang wujud pada hari ini.

Kelalaian terhadap agama dan tertarik kepada dunia menjadikan bangsa Arab telah terjajah oleh nafsu. Keseronokan melebihi batas serta mabuk syahwat. Memilih untuk hidup mewah berbanding kesederhanaan yang dianjurkan oleh agama. Tak semena-mena datang satu kaum ganas dan gasar ini dan sekelip mata semuanya hilang bagai dipuput bayu. Bumi Baghdad sama seperti bandar-bandar besar yang lain telah diratakan oleh serangan Monggol, bertukar rupa menjadi padang jarak. Yang tinggal hanyalah epik Arabian Night - kisah 1001 malam yang terkenal itu.


kisah seribu satu malam

Mampukah manusia hari ini mengambil iktibar dari peristiwa ini? Rasanya tidak. Apabila hati sudah terpaut pada cara hidup mewah dan memanjakan nafsu, segalanya akan dicampak ke tepi. Ini adalah realiti kehidupan makhluk yang dicipta dari air yang jijik ini. Senonim dengan sifat 'bergopoh gapah' dan melebihi batas, ramai diantara kita kurang berminat untuk berfikir sebelum melakukan sesuatu. Hanya sedikit yang menyedari hakikat bahawa ini semua adalah ujian sementara hidup di muka bumi. Hanya sedikit yang bersedia mengorbankan hawa nafsu. Hanya sedikit yang meletakkan agama melebihi kuasa, harta dan pangkat.

Manusia inilah yang akan selamat. Selain daripada golongan ini, semuanya akan ditawan oleh dunia. Manusia yang sedikit inilah yang berjaya melepaskan diri dari menjadi pecacai Yakjuj dan Makjuj. Selain dari itu, semuanya secara tidak langsung bertukar watak menjadi sebahagian dari Yakjuj dan Majuj ini. Seperti kata pengkaji fenomena akhir zaman, Sheikh Imran Hosein dalam salah satu ceramahnya. Jika kita memuja Yakjuj dan Makjuj dan hidup selesa sebagaimana mereka anjurkan maka kita akan ditarik masuk menyertai kumpulan Yakjuj dan Makjuj, kita makan apa yang mereka makan, kita pakai apa yang mereka pakai.

Kita akan hidup seperti mereka dalam setiap aspek kehidupan. Kita tertarik dan begitu ingin menjadi seperti mereka. Kita bangga menggunakan bahasa mereka, kita kagumi kejayaan mereka, kita selesa perpakaian sepertimana mereka. Kita meniru gaya hidup mereka. Akhirnya kita percaya terhadap falsafah dan setiap kata mereka. Dalam tidak sedar kita telah mengangkat mereka sebagai idola dan contoh kehidupan untuk diikuti.
Daripada Abu Sa’id Al-Khudri ra. berkata, Bahawasanya Rasulullah saw. bersabda, "Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka.” Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nasrani yang kau maksudkan?” Nabi saw. menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka". (Riwayat Muslim)
Seperti yang beliau (Syeikh Imran) sebutkan, jika dibayangkan 99.9 peratus manusia adalah Yakjuj dan Makjuj, berapa ramaikah lagi yang tinggal untuk menjadi pengikut Imam Mahadi? Jelasnya, memang hanya sedikit sahaja. Bilangan pengikut Imam Mahadi tersangatlah sedikit iaitu manusia beriman (0.1 peratus). Ratio (kadar) yang boleh diperkirakan ialah, hanya seorang yang beriman di kalangan 1000 orang manusia.
"Sesungguhnya Allah berfirman pada han kiamat: Hai Adam, bangunlah, siapkanlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan keturunanmu untuk ditempatkan ke dalam neraka, dan satu di antara mereka itu akan ditempatkan ke dalam syurga." (Ketika Rasulullah SAW menerirna firman Allah ini kemudian menyampaikannya kepada para sahabat), Rasulullah SAW menangis terisak-isak, demikian pula para sahabat lainnya, lalu beliau bersabda: "Angkatlah kepala kamu semua. Demi Tuhan yang menguasai jiwaku. (jika dibandingkan) dengan umat-umat Nabi yang lain, maka umatku bagaikan sehelai bulu putih (yang terdapat) pada kulit lembu jantan yang berbulu hitam".
(HR. Tabrani).
Adakah anda juga ikut menangis mendengar berita tersebut? Begitulah malangnya manusia akhir zaman ini. Jelas terbukti hanya sedikit sahaja yang akan selamat dari neraka Allah. Mahukah kita terus menerus mengikut cara hidup Yakjuj dan Makjuj dan akhirnya menjadi sebahagian dari mereka? Kita terdiri dari makhluk di akhir zaman ini, selain dari terpaksa menghadapi Dajjal, kita juga akan dimusnahkan oleh Yakjuj dan Majkjuj. Ini hanyalah sebuah peringatan untuk kita semua insafi, bukan bermaksud untuk memaksa anda.

Contoh, jika seluruh penduduk dunia berjumlah 10 billion orang, 10 juta orang sahaja yang menjadi pengikut Imam Mahadi nanti. Mampukah 10 juta orang beriman ini menentang 10 billion orang Yakjuj dan Makjuj selain dari Dajjal itu sendiri? Selain dari itu, kita sendiri belum pasti adakah kita termasuk di kalangan mereka "yang sedikit" itu. Tetapi harus di ingat bahawa golongan ini akan menghadapi sesuatu musibah yang sungguh dahsyat.
Daripada Anas r.a. bekata, Rasulullah saw. bersabda, "Akan datang kepada umat ku suatu zaman di mana orang yang berpegang kepada agamanya laksana menggenggam bara api”. (Riwayat Tirmizi)
Bersedialah menyertai kumpulan ini dan teruslah berdoa agar, kita termasuk di kalangan "golongan yang sedikit" tersebut kerana Yakjuj dan Makjud bakal menghuni neraka, Nauzubillah.
Daripada 'Auf bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda; "Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan yang tujuh puluh lagi akan masuk neraka. Umat Nasrani telah berpecah-belah menjadi tujuh puIuh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga. Demi Tuhan yang diri ku di dalam kekuasaannya, umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan tujuh puluh dua lagi akan masuk neraka. Sahabat bertanya, mana yang selamat"? Nabi saw. menjawab, “Mereka adalah jamaah".
(Ada yang membuat tafsiran "jemaah" itu bermaksud Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, namun ia tentu sekali bermaksud mereka yang berkasih sayang antara sesama Muslim - kefahaman kami).
Bagi pengkaji peristiwa akhir zaman, bukanlah mudah untuk menilai dan mengagak peristiwa yang bakal terjadi, namun atas keinsafan dan ketakwaan yang kuat pastinya mendapat petunjuk. Lihatlah dengan hati yang suci bersih dan insaflah dengan sebenar-benarnya. Perkara utama yang wajib ada di antara kita ialah sifat "kasih sayang" dan menjauhi tindakan "memutuskan tali persaudaraan" sesama Islam walau dalam keadaan apa sekali pun.

Meninjau kembali sejarah Tanah Di Hujung Dunia iaitu Tanah Melayu tercinta ini, entah kenapa, bumi Melayu tidak dimusnahkan oleh pelbagai bencana alam sebagaimana negara lain, malah tidak juga menjadi mangsa serangan kaum Monggol yang ganas tersebut di era penaklukan mereka. Allah sengaja menghalang kemusnahan sebagaimana Tanah Arab. Mungkin sengaja ditangguhkan seketika untuk kemudian hari? Ataupun sememangnya bukan ditakdirkan menjadi mangsa sehina bangsa Arab pada zaman itu.

Masihkah kamu enggan bersyukur atas nikmat Allah ini? Janganlah jadi manusia yang kufur nikmat. Siksa Allah amatlah pedih.

Berbalik kepada situasi semasa, tidak mustahil kita juga akan terdedah kepada fenomena luar jangka. Menjadi mangsa kepada serangan penjajah dalam bentuk baru (??). Tidak mustahil pula kita bakal menjadi makanan kaum "Monggol" selepas ini - yang telah bertukar bentuk (??). Sila fikirkan.

Sebelum ini kami pernah membangkitkan sebuah pandangan bahawa Yakjuj dan Makjuj itu adalah makhluk berktrampilan dan bergaya dari benua Eropah dalam sebuah artikal di blog ini. Namun setelah mengkaji semula berdasarkan beberapa nas berkaitan makhluk ini, kami merasakan ada sesuatu yang ganjil atau kelompangan. Seperti ada kecacatan sedikit kerana apa yang digambarkan oleh nas-nas tersebut, makhluk ini sangat ganas melebihi binatang. Rasulullah saw sendiri menggambarkan ketakutan yang amat sangat selelah mendapat petunjuk mengenainya. Siapa sebenarnya mereka?
“Telah mulai terbuka hari ini dari dinding YAKJUJ DAN MAKJUJ sebesar (lubang) ini.” Rasulullah membuat lingkaran dengan dua jarinya, ibu jari dan jari telunjuk. (HR. Al-Bukhari dari Zainab bintu Jahsyin radhiyallahu ‘anha).
Kami terus membuat kajian dan menemui beberapa penulisan yang menarik untuk dianalisa secara mendalam. Antaranya ialah sebuah tulisan ilmiah "Hancurnya Sebuah Peradaban" karya Thoriq Ahmad (disiarka di bawah). Selain dari itu, banyak lagi artikel seumpamanya sempat kami baca. Ini membuatkan kami lebih berani membuat kesimpulan bahawa Yakjuj dan Makjuj adalah makhluk jahat yang berduyun-duyun turun menghancurkan peradaban dunia. Kejahatan mereka dalam bentuk pelbagai.

Kejahatan mereka tertakluk kepada keadaan. Kebanyakannya memang diluar tahap pemikiran manusia. Lebih sesuai disebut di luar jangkaan. Kali ini (kemungkinan yang terakhir) bukan sahaja peradaban dunia yang akan mereka rosakkan tetapi juga peradaban kemanusiaan. Tauhid akan cuba dimusnahkan dari jiwa manusia. Mereka juga akan membawa keraguan kewujudan "TUHAN" malah mengangkat nafsu manusia itu sendiri sebagai tuhan. Sudah nampak apa yang ada di sekeliling kita? Tandanya, ia telah pun bermula.

Dunia belum kiamat, tentunya Yakjuj dan Makjuj akan datang lagi buat kesekian kalinya. Mereka tidak turun hanya sekali seperti mana yang selalu kita dengar. Air tasik diminum oleh mereka (golongan sebelumnya) dan setelah kering nanti, datang pula kumpulan berikutnya dan mengatakan "dulu tasik ini dipenuhi air". Tasik Galilee atau Tasik Tiberias menjadi indikator penting masa kedatangan Dajjal, Makjuj dan Makjuj (kumpulan terakhir) dan juga Nabi Isa as. Sekarang Yahudi Palsu (Kazaria) sedang mengeringkan tasik tersebut dengan rakusnya. Mereka juga adalah berasal kaum Yakjuj dan Makjuj ini. Saka baka Monggol juga. Mereka berpecah kepada dua puak, satu ke Barat dan satu lagi ke Timur.

Yahudi Kazar (Yakjuj Makjuj gelombang kedua) ini bakal diserang pula oleh Yakjuj Makjuj kumpulan terakhir di bumi Palestin? Siapa pula Yakjuj dan Makjuj akhir zaman ini? Teruskan berfikir.

Sementara itu cuba kita lihat ada sesuatu keganjilan yang disebut di dalam nas, dua nama yang bercantum. Pertama Yakjuj dan kedua ialah Makjuj. Adakah ia tidak membawa apa-apa makna terselindung? Semua itu tetap menjadi misteri, bagaimana keadaan sebenarnya akan terus mengasak pemikiran kita semua.

Berduyun itu maksudnya jumlah yang amat banyak. Meluru turun bermaksud pantas menuruni dari kawasan atas ke kawasan bawah secara berlumba-lumba. Apa pula indikasi yang boleh kita kaitkan Monggol dan Barat dengan Yakjuj dan Makjuj? Jika puak Khazar Zionis melalui gerakan penjajahan Barat, kita mungkin dapat menerimanya dengan mudah kerana kini mereka sudah pun bermukim di Bumi Palestin.
“…Dan mustahil kepada penduduk sesebuah negeri yang Kami binasakan, bahawa mereka tidak akan kembali hingga apabila terbuka tembok yang menyekat Yakjuj dan Makjuj, serta mereka meluru turun dari tiap-tiap tempat yang tinggi...”; al-Anbiyaa’:95-96
“Penduduk” dimaksudkan ialah orang Yahudi, “Negeri”adalah Baitul-Maqdis, “Yakjuj dan Makjuj” adalah Yahudi (Khazars), dan “Meluru turun dari tiap-tiap tempat yang tinggi” bermaksud Yakjuj dan Makjuj menguasai dan menjajah keseluruhan aspek kuasa-kuasa pemerintahan dunia.

Kekuatan mereka dikatakan luar biasa dan terlalu hebat sehingga tiada sesiapa yang mampu menewaskan kumpulan itu. “Nabi Isa AS memerintahkan manusia yang masih beriman berlindung di pergunungan bagi mengelak menjadi mangsa Yakjuj dan Makjuj; baginda kemudian berdoa kepada Allah SWT dan Allah membinasakan mereka dengan mengutuskan ulat yang menyerang belakang badan golongan itu sehingga mati. “Selepas bangsa Yakjuj dan Makjuj mati serta menjadi busuk, Allah mengutuskan seekor burung besar untuk mengangkut dan membersihkan mayat itu dari bumi,” katanya.


Menyoroti dalil kewujudan Yakjuj dan Makjuj, manusia seharusnya yakin mempertahankan akidah Islam dan tidak bertangguh memohon keampunan dan keredaan Allah kerana mereka yang masih lalai adalah golongan yang diterangkan dalam surah an-Anbiyaa’ di atas seperti firman-Nya: “(Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim’.” FAKTA Yakjuj dan Makjuj Ketika kemunculannya, mereka dikatakan akan menuju ke sebuah tasik di Palestin dan akan minum air tasik itu sehingga kering. Memiliki zuriat yang ramai dan dikatakan tidak akan mati sehingga melahirkan lebih 1,000 zuriat.

Tiada siapa mampu menewaskan mereka dan hanya binasa dengan kekuasaan Allah. Muncul selepas turunnya Nabi Isa AS dan Dajal. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyatakan kebimbangannya apabila pada zaman baginda, Yakjuj dan Makjuj dikatakan sudah berjaya menebuk benteng Zulkarnain sebesar bulatan dibentuk ibu jari dan jari telunjuk.


amukanmelayu - sudah sampai masanya, kita menghalau "yang bukit pulang ke bukit, yang laut pulang ke laut dan yang bernegeri pulanglah kenegeri asal masing-masing.......kalau nak menumpang...buatlah cara menumpang...kerana kami juga menumpang hidup di bumi ALLAH ini sejak berkurun lamanya....tiada kerosakan keatas Tanah Melayu seperti setelah kedatangan kamu. 

Sejarah Dajjal


Sejarah Dajjal Dari Nabi Musa Hingga Turunnya Nabi Isa




Menurut Dr. Isa Daud (Kemunculan Dajjal di Segi Tiga Bermuda, 2000), Dajjal lahir 100 tahun sebelum kelahiran Nabi Musa as. Ia terlahir dengan nama Musa. Kata ini  diambil dari bahasa Mesir, yang artinya terapung. Karena memang Dajjal pada masa kecilnya terapung di atas air karena bencana tsunami di negeri Samirah, Palestina. Nama lengkap Dajjal adalah Musa Samiri, yang artinya, Musa dari negeri Samirah. Jadi ada dua musa yang popular di kalangan Bani Israil, yaitu Musa bin Imron, yang kelak menjadi Rasul dan Musa Samiri, yang merupakan cikal bakal Dajjal dan utusan Iblis laknatullah.

Dajjal terlahir dari keluarga penyembah patung sapi. Yang dalam Qur’an disebut Ijlu (anak sapi). Dajjal terlahir dari perkawinan sedarah. Dampak dari perkawinan ini,  menjadikan Dajjal menjadi manusia cacat. Dengan mata buta sebelah.

Sejak kelahirannya, Dajjal tidak mau menyusui dan senantiasa tertidur. Hingga mengakibatkan payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat dan menimbulkan panas yang luar biasa. Dua bulan kemudian ibunya  meninggal. Pada saat itulah di negeri Samirah gempa di dasar laut yang menimbulkan tsunami yang sangat hebat. Seluruh negeri itu hancur dilibas banjir. Nyaris penduduk pulau itu tak ada yang tersisa.

Atas bencana ini, Allah mengutus Jibril untuk menyelamatkan bayi Samiri, biang Dajjal itu. Ia pun diselamatkan Jibril ketika terapung di atas laut dan diselamatkan ke dalam sebuah gua. Di dalam gua ditengah pulau  terpencil itulah, Samiri dirorok oleh Malaikat Jibril. Menurut riwayat, Samiri diberi air susu dari surga yang keluar dari jempol Malaikat Jbril. Begitulah hari-hari Samiri dibesarkan dalamasuhan raja malaikat: JIbril as.

Banyak pengetahuan yang didapat Samiri dari Jibril, meski bukan dalam kata-kata. Di ntara pengetahuannya adalah: setiap benda yang disentuh oleh Jibril bisa hidup. Seolah-olah ada ruhnya. Karenaya Jibril diberi gelar Ruhul Qudus atau Ruhul Amin. Konon ketika Nabi Isa menghidupkan orang-orang mati di hadapan Bani Israil, Jibrillah yang membantunya, dengan cara menempelkan sayapnya di atas kuburan-kuburan. Pengetahuan inilah yang kelak menyesatkan Bani Israil, menjadi penyembah patung anak sapi dari emas, ketika Nabi Musa bersemedi di Gunung Thursina selama 40 hari. Kisah ini dengan sangat panjang lebar dimuat dalam Qur’an Surat Thaha.

Pada usia muda remaja, keluarlah Samiri dari persembuyiannya. Sejak itu Samiri punya cita-cita aneh. Ia bercita-cita ingin menjadi tuhan. Dan agar manusia menyembahnya. Ini dikarenakan Samiri punya keistimewaan-keistimewaan, berkat pergaulannya dengan Malaikat Jibril. Di samping itu, Samiri  punya kelebihan dari Allah berupa kecakapan luar biasa dan kesehatan. Diriwayatkan, Dajjal tidak pernah tua dan pikun. Setiap mencapai usia 100 tahun akan menjadi muda kembali. Itulah antara lain kelebihan Allah yang diberikan kepada Dajjal Samiri. Maka dalam perjalanannya yang pertama ini, Dajjal berinisiatif untuk mendatangi guru-guru sihir ternama dan berguru kepadanya. Diantara guru ternama itu seorang penyihir dari Yaman. Tentu saja setelah mengunjungi dan menjajal master-master sihir di Mesir, yangmemang pada waktu itu profesi sihir banyak dimanfaatkan oleh para Fir’aun. Akhirnya Samiri berhasil mengalahkan guru-urunya dalam ilmu sihir. Dengan dasar inilah, hingga kini, Dajjal sebagai master sihir  tiada duanya di seluruh dunia di samping penguasaannya pada teknologi.

Dalam perjalanannya, Dajjal selalu datang pada setiap masa kenabian untuk menyesatkan umat manusia. Pertama kali ia pernah menyesatkan Bani Israil dari penyembahan kepada Allah kepada patung sapi dari emas.  Sungguh suatu prestasi yang mengagumkan. Disebut mengagumkan karena  pada waktu itu ada Nabi Harun sebagai pembimbing ruhani di tengah-tengah mereka. Dan yang jelas Musa masih hidup. Hanya saja sedang bermeditasi di Bukit Tursina.

Pada zaman Nabi Isa ia pun datang. Namun diusir oleh Nabi Isa. Namun berhasil menyesatkan umat, setelah kematian Nabi Isa pada usia 33 tahun. Penyesatan Samiri selalu masalah akidah. Bani Israil setelah Nabi Isa mayoritas tidak lagi menyembah Allah Yang Esa, melainkan lahir konsep tiga tuhan (trinitas); penebusan dosa; peniadaan tradisi khitan bagi laki-laki; menghalalkan babi dan riba dan perbuatan-perbuatan bid’ah lainnya. Samiri menyebarkan gagasannya ini melalui murid kesayangannya yang bernama Paulus (Saul), yang kemudian mengaku dirinya sebagai rasul. Dalam sejarahnya Saul merupakan musuh Nabi Isa. Sama seperti Samiri, Saul dilahirkan dan hidup ditengah-tengah keluarga Yahudi yang doyan menyembah anak sapi. Disamping itu juga, Saul hidup sebagai seorang filosuf pagan yang memadukan antara filsafat Yunani dan ajaran Yahhudi. Kelak Saul tidak hanya mensintesakan dua ajaran itu tapi lebih jauh membuat sintesa  dengan ajaran-ajaran di Timur Dekat dan wilayah Bulan Sabit Yang Subur. Tidak hanya itu Saul juga membuat gereja-gereja di seluruh  dunia. Inilah cikal bakal Katolikisme (Katolik secara harfiah artinya  dunia).

Pada zaman Rasulullah SAW pun, Samiri mendatangi dan hidup dengan para sahabat. Ia memiliki nama samara: Dihyatul Kalbi.  Umar  Bin Khottob bermaksud membunuhnya. Namun Rasulullah melarangnya. Sama  seperti nabi-nabi terdahulu (Musa dan Isa) selalu membiarkannya.

Karena dibiarkan hidup, Samiri leluasa bergerak menyesatkan umat. Sekte-sekte sesat dalam Islam dan nabi palsu pasti tidak luput dari proyek Samiri: Sang Dajjal. Ribuan hadist palsu yang dibikin oleh orang-orang Yahudi dan orang muslim munafik, pasti mendapat sentuhan dari tangan Samiri.

Zaman modern. Peluang Dajjal untuk menyesatkan manusia secara massal semakin terbuka. Pasca revolusi Prancis merupakan zaman baru bagi Dajjal. Humanisme, yang intinya adalah anti tuhan dan sebagai gantinya, manusialah yang dijadikan tuhan. Gagasan humanisme persis  seperti misi Dajjal. Untuk melancarkan programnya, Dajjal memilih orang terpilih dari kalangan yang berdarah Yahudi. Atau dari Nasrani  tapi masih berdarah Yahudi. Atau dari luar ras Yahudi tapi sudah  ter-Yahudikan, Adam Waisput, yang mengobarkan kembali jaringan Masonik di seluruh dunia.    

Dajjal berhasil mendidik putra-putra Yahudi sebagai ras terbaiknya. Putra-putra Yahudi itu antara lain Renan, yang merupakan kawan dari  Muhammad Abduh, Jendral Meji dari Jepang, Auguste Comte, Perancis dan dua  orang dari keluarga rahib Yahudi tulen: Karl Marx dan Sigmund Freud. Tak ketinggalan seorang pendeta Nasrani yang murtad menjdi ateis;  Frederick Neitze. Kesemua gagasan orang-orang itu semuanya sama:  ateis. Dan menjadikan manusia sebagai tuhan bagi dirinya sendiri.

Pada abad 19 agama masehi di Eropa nyaris sekarat. Ia mendapat gempuran hebat – terutama dari ketiga pemikir Yahudi itu – yaitu dari Karl Marx, Freud dan Comte. Kesimpulannya sama: agama itu ilusi. Agama itu bohong. Agama merusak dan menghinakan manusia. Marx berpendapat, agama merupakan candu masyarakat. Agama tidak lebih dari bayang-bayang dunia materi. Jadi yang sebenarnya ada adalah materi. Agama itu bayang-bayang. Dan karenanya sebenarnya agama bikinan manusia sendiri, bukan berasal dari tuhan. Freud, mendefinisikan agama  lebih jijik lagi. Agama, katanya tidak lebih dari nafsu birahi yang tertahan, yang tidak tersalurkan secara bebas. Dan Comte, memandang agama sebagai tahap primitive dari pemikiran manusia. Karena tahap primitive manusia sudah terlewati, agama tak dibutuhkan lagi.

Dua orang pertama, Freud dan Comte sangat kuat pengaruhnya pada dunia ilmiah. Sehingga pengetahuan ilmiah menjadi kehilangan aroma spiritualnya. Pengetahuan ilmiah yang meniadakan dunia ruhani. Tak ada dunia kecuali dunia sekarang ini: dunia materi. Sedang Karl Marx kuat pengaruhnya pada dunia politik. Karena Marx- lah komunisme diformulasikan dan tersebar ke seluruh alam. Baik pengetahuan ilmiah atau pun Komunisme, sama –sama ateis dan menuhankan manusia sebagai  pengganti Allah. Inilah antara lain keberhasilan Dajjal dalam bidang sains dan politik abad ke 20. Dajjal semakin mondial. Kapitalisme merupakan perangkap Dajjal paling efektif. Manusa dibuat sedemikian rupa untuk menuhankan benda di samping manusia. Amerika disinyalir menjadi sarang Dajjal pada abad ini. Setelah Perang Dunia ke-2, pertarungan dunia dimenangkan oleh Amerika. Dajjal  dan pasukan rahib-rahib Yahudi mengendalikan Amerika dan sekutunya. Setempel  Dajjal ada dalam mata uang dollar Amerika. Bintang Daud memenuhi simbol-simbol instansi dari milter sampai hiburan. Teelvisi pun menjadi sarana efektif kampanye Dajjal dan Yahudi.

Demikianlah, Dajjal dan Yahudi untuk sementara ini berda dalam puncak kemenangan. Tak satu sektor pun yang tak tersentuh oleh Dajjal. Sampai-sampai Amerika pun mereka ganti dengan nama Dajjal: Samiri. Kemudian disingkat Sam, merupakan kependekan dari Samiri. Mereka ingin disebut Uncle Sum. Dalam simbolnya Uncle Sam digambarkan seseorang yang berseragam rahib Yahudi: menggunakan tudung laken, berjenggot dan berkumis tebal serta mengenakan setelan jas dan dasi. Persis seragam rahib Yahudi.

Namun di balik itu, kekuatan muslim yang sejati,  yang mendasarkan pada iman, mulai tumbuh dan berkembang. Orang-orang Islam dari berbagai kalangan mulai bergairah mengamalkan agama. Mesjid-mesjid sedikit-demi sedikit mulai dipenuhi jamaah. Shalat berjamaah, yang merupakan amalan paling ditakuti oleh Dajjal dan Yahudi mulai marak  dilaksanakan di masjid-masjid. Orang-orang mulai tertarik kepada amalan Sunnah Rasulullah, dari mulai ibadah, mua’amalah, mua’syarah sampai pada pengobatan. Amalan sunnah ini salah satu amalan yang paling ditakuti oleh kaum  kufar setelah dakwah dan shalat berjamaah.

Dari segi politik, kaum muslimin kini telah merangkak menuju kepemimpinan Khilafah ala minhajin nubuwwah. Suatu sistem politik yang pernah ada pada zaman keemasan. Walau belum menampakan hasil secara politik, tapi sesungguhnya keberhasilan itu ada. Namun kekuatan itu mengalir laksana air: pelan, lembut namun pasti, tengah menuju kepada kekuatan dahsyat.

Imam Mahdi Al-Muntadhar, yang dulu masih menjadi pertanyaan bagi sebagaian kaum muslimin, kini kepemimpinan itu menjadi lebih mungkin  terwujud dalam waktu dekat. Semakin banyak kaum muslimin yang optimis  akan kedatangan Imam Mahdi sebagai mana dijanjikan oleh Hadist Nabi.  Justru keyakinan ini tibul bagi orang-orang istiqomah memperjuangkan  Islam dan umatnya.

Kelak Imam Mahdi beserta pasukan kaum muslimin yang beriman, mula-mula akan menaklukan Mekkah yang kini dikuasai oleh Wahabisme-Salafisme, yakni suatu gerakan yang banyak memecah belah kaum muslimin daripada mempersatukannya. Suatu gerakan yang banyak  menguasai mesjid dengan masalah fiqihnya dengan cara menyakiti umat  dan sedikitpun tidak mampu membendung arus Kristenisasi. Lebih banyak  mengeluarkan umat Islam ke luar Islam, dengana cara menuduh bid’ah  dari pada memasukan orang kafir ke Islam. Atau paling tidak memasukan  orang Islam ke dalam Islam sendiri.

Setelah menaklukan Wahabi dan Salafi di Jazirah Arab, Al-Mahdi akan  menaklukan Persia. Pusat Syi’ah dan bid’ah terbesar di dunia. Bahkan Dajjal kelak akan keluar di negeri ini, yakni di negara bagian Isfahan, Persia. Turki Sekuler menjadi sasaran selanjutnya. Dalam struktur Masonik Internasional, Turki dimasukkan sebagai suku ke-13 dari ras Yahudi. Kita tidak tahu persis ras Yahudi yang jumlahnya 12, menjadi 13 setelah mendapat tambahan dari ras bangsa Turki.    

India, menjadi target selanjutnya. Inilah pusat kegelapan dunia di zaman modern. Saat orang telah meninggalkan penyembahan pada binatang, India masih saja menyembah binatang. Sapi, monyet dan ular diyakini sebagai tuhan-tuhan mereka. Kalau saja tida orang-orang dakwah, India merupakan miniatur bangsa kuno di abad modern. Suatu  saat pada masa Imam Mahdi, satu miliar penduduk India akan masuk Islam. 

Target selanjunya adalah bangsa Kiraman, demikianlah Nabi Muhammad menyebutnya. Nabi menyebutkan ciri-ciri orang Kirman adalah bermata sipit. Ini mengisayaratkan kepada bangsa-bangsa yang berada di Asia  Timur: Cina, Jepang, Mongol, Korea dan termasuk Indonesia. Karena  Indonesia secara geneologis berasal dari Cina. Hanya kulitnya saja  yang berbeda karena perbedaan iklim antara Asia Timur dan Asia Tenggara. Pada asasnya sama.

Akhirnya Imam Mahdi dengan dibantu oleh Isa bin Maryam akan mendatangi Roma, pusat Katolik dan pusat bid’ah dalam tradisi agama Abraham (Nabi Ibrohim). Pada saat inilah Isa dan kaum muslimin yang beriman akan bersemangat menghacurkan salib,sebagai simbol kemusyrikan dan merupakan bid’ah besar dalam tradisi Abrahamik. Selain itu juga  akan memusnahkan babi, yang pernah dihalalkan oleh Paulus, pendiri  Katolik. Pada saat inilah seluruh orang-orang Nasrani akan  berduyun-duyun masuk Islam.

Setelah peristiwa ini manusia terbagi dua: Islam dan Yahudi. Mengapa  demikian? Karena seluruh manusia telah memeluk Islam. Kecuali bagsa Yahudi. Bangsa yang kini tidak lebih 12 juta ini memilih mati daripada harus memeluk Islam.  Akhirnya mereka dibunuh oleh kaum muslimin tanpa kecuali. Hingga akhirnya kaum Yahudi lari terbirit-birit danv bersembunyi di balik bebatuan dan pepohonan. Anehnya, saking bencinya  batu dan pohon itu atas orang-orang Yahudi, mereka pun memberitakan  tempat persembunyian Yahudi kecuali Pohon Gorqod. Kata Nabi, karena ia merupakan pohon Yahudi.

Pada penaklukkan Roma itu pula, Dajjal, si pengecut keluar dari persembunyiannya. Dalam hadist disebutkan: yakhruju dajjal min issbahan ma’a sab’ina junudan min al-yahud (Akan keluar Dajjal beserta 70 ribu pasukan Yahudi di Ishbahan). Pada Hadist lain, disertai pula dengan 70 ribu ulama jahat; para wanita yang tidak menutup aurat dan  para pemusik.

Dajjal akan menyerang Syam (Palestina), menghancurkan pasukan Imam Mahdi dan Isa bin Maryam. Pada waktu itu setelah shalat Subuh, jama’ah mesjid yang dipimpin oleh Al-Mahdi keluar. Sementara Dajjal bermaksud menyerangnya. Nabi Isa dan pasukan kaum muslimin bertemu dengan pasukan Dajjal. Kedua pasukan itu pun bertemu. Terjadilah perang campuh, hingga akhirnya seperti diceritakan di atas.

Ketika pasukan Yahudi mulai keteter, Dajjal bermaksud melarikan diri.  Namun ia kepergok oleh Isa bin Maryam di gerbang Lud, Palestina. Saat berhadapan dengan Isa Putra Maryam, badannya mendadak meleleh seperti  lilin kena api. Atau dalam lain riwayat, seperti garam terkena air. Hancur. Maka setelah itu musnahlah sejarah Dajjal yang bercokol  membuat fitnah dan bid’ah selama lebih dari 4500 tahun.

Pasca pembunuhan Dajjal, dunia diliputi keamanan dan kedamaian. Kemakmuran material dan spiritual mendapat titik temu. Dunia dipimpin  oleh seorang yang adil, kuat dan saleh. Itulah Al-Mahdi. Dialah  khalifah terakhir kaum muslimin dan dunia: Khilafah ala minhajin nubuwwah.

Sejarah Firaun


Tahukah Anda , Bagaimana Firaun Membangun Piramida?



Sudah sekian lama para saintis kebingungan tentang bagaimana sebuah piramid yang merupakan salah satu bangunan ajaib di dunia ini dibina. Terdapat pelbagai teori yang dikemukakan untuk mengetahui teknologi yang digunakan dalam pembangunan piramid ini kerana teknologi untuk mengangkat batu-batuan besar yang beratnya mencapai ribuan kilogram ke puncak bangunan belum memungkinkan di zamannya. Apakah rahasia di sebalik pembangunan piramid ini?
Harian Amerika Times edisi 1 Disember 2006, telah menyiarkan satu berita saintifis yang mengabarkan bahwa Firaun telah menggunakan tanah liat untuk membangun piramid. Menurut kajian tersebut, disebutkan bahawa batu yang digunakan untuk membuat piramid adalah dari tanah liat yang dipanaskan sehingga membentuk batuan keras yang sukar dibedakan dengan batu asalnya.
Al-Quran Telahpun Mempunyai informasi : 
Jika dikaji lebih mendalam, ternyata Al-Quran telah menjelaskan perkara ini 1400 tahun silam sebelum kajian saintifik dijalankan. Perhatikan sebuah ayat Al Quran yang berikut:
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
“Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku TANAH LIAT kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahawa Dia dari orang-orang pendusta.” (Al-Qasas: 38)
Para saintis mengatakan bahawa Firaun mahir di dalam bidang ilmu kimia dalam memproses tanah liat sehingga menjadi batu. Teknik yang mereka gunakan adalah sangat misteri jika dilihat dari spesifikasi  batu yang mereka tinggalkan.
Profesor Gilles Hug, dan Dr. Michel Barsoum menegaskan bahawa Piramid yang paling besar di Giza, dibuat dari dua jenis batuan yang terdiri dari batu asli dan batu-batu yang dibuat secara manual hasil dari olahan tanah liat.
Gilles Hug (duduk kiri) dan Dr. Michel Barsoum (berdiri)
Artikel kajian yang diterbitkan oleh majalah “Journal of the American Ceramic Society” menegaskan bahawa Firaun menggunakan tanah jenis slurry untuk membina monumen yang tinggi, termasuk piramid. Kerana tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sebaliknya pada dasar piramid, Firaun menggunakan batu asli.
Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur yang dipanaskan dengan  air garam dan ini akan menghasilkan  terbentuknya campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan ke dalam tempat yang disediakan di dinding piramid. Ringkasnya lumpur yang sudah diaduk mengikut ukuran yang dikehendaki tersebut dibakar, lalu diletakkan di tempat yang sudah disediakan di dinding piramid.
Profesor Davidovits
Profesor Davidovits telah mengambil sampel batu piramid yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut. Hasilnya, Davidovits menegaskan bahawa batu itu diperbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu untuk membedakan antara batu alam dengan batu buatan manusia.
Sebelumnya, seorang saintis Belgium, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari pembuatan batu besar di puncak-puncak piramid. Guy Demortier berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan penyelidikan dan kajian, sekarang barulah saya yakin bahwa piramid yang terletak di Mesir diperbuat dengan menggunakan tanah liat.”
Piramid Bosnia
Penemuan oleh Dr Perancis Joseph Davidovits ini adalah hasil kajian yang memakan masa kira-kira dua puluh tahun. Sebuah kajian yang begitu lama terhadap piramid Bosnia, “Piramid Matahari” dan menjelaskan bahawa batu-batunya diperbuat dari tanah liat. Ini memperkuatkan lagi bahawa kaedah ini tersebar luas di masa lalu.
Gambar di atas menunjukkan kaedah tuangan batu berasal dari tanah liat telah dikenali sejak ribuan tahun yang lalu dalam teknologi yang berbeda baik Roma ataupun Firaun.
Bukti-bukti dari kajian menunjukkan kepada kita semua bahwa bangunan bangunan raksasa, patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemui dalam teknologi canggih zaman dahulu, juga dibuat dari tanah liat. Al-Quran adalah kitab pertama yang menjelaskan rahsia bangunan piramid, bukan para Ilmuwan Amerika, maupun Perancis.
Kita tahu bahwa Nabi saw tidak pernah pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramid, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa hidupnya Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satu pun di muka bumi ini pada masa itu yang mengetahui tentang rahasia piramid. Sebelum ini, para saintis tidak pasti bahawa Firaun menggunakan tanah liat yang dipanaskan untuk membina monumen tinggi kecuali beberapa tahun kebelakangan ini.
Ajaib, 1400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad saw, beratus tahun selepas berakhirnya Dinasti Firaun memberitahu bahwa Firaun membina monumen yang kini dikenali sebagai Piramid menggunakan tanah liat.
Kenyataan ini sangat jelas dan kuat untuk membuktikan bahawa Nabi Muhammad saw tidaklah berbicara mengikut hawa nafsunya melainkan petunjuk dari Allah swt yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa. Dan Dia pula yang memberitahu kepada Nabi terakhir-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya di kemudian hari.
Source: Majalah Biar Betul

Kamis, 23 Mei 2013

Artikel Renungan

Oleh Mr.adam Rolis swalala (Remaja Suramadu) 

Sebut saja namanya Saras (16), siswi SMA swasta di Surabaya yang terjerumus pelacuran. “Semua berawal ketika ibu saya meninggal dan ayah saya menikah lagi.

Sejak saat itu, saya jarang mendapatkan perhatian dari ayah dan hampir tidak pernah mendapatkan uang jajan,” katanya. Sarah yang waktu itu masih SMP memutuskan ikut kakek neneknya. Tanpa bimbingan langsung dari orang tua, pergaulan Sarah tak terkontrol. Mulailah dia berkenalan dengan rokok, minuman keras, bahkan obat-obatan terlarang. “Saya kenal teman-teman yang nakal itu pas SMP,” ungkapnya.

Permasalahan lebih pelik dia hadapi waktu duduk di bangku SMA. Sarah merasa kasihan melihat kakek-neneknya yang tak memiliki uang untuk biaya sekolah. “Kondisi itulah yang akhirnya mendorong saya jatuh ke pergaulan bebas. Saya dikenalkan oleh teman kepada pria hidung belang untuk mendapatkan uang. Sekolah juga saya tinggalkan,” katanya. Cerita lain dituturkan Anggi (nama samaran, 17) yang saat diwawancarai sedang hamil tujuh bulan. Lagi-lagi, masalah rumah tangga yang memicunya lari ke pergaulan bebas. Kisah kelamnya berawal dari perceraian ayah dan ibunya yang sudah sama-sama memiliki calon pasangan baru. “Saya sempat ikut ayah, tetapi selalu bertengkar dengan ibu tiri. Akhirnya, saya pergi ke tempat ibu kandung,” ujarnya. Di sana, ia mendapatkan perlakuan sama dari ayah tiri.

Akhirnya, Anggi memutuskan tidak ikut siapa-siapa. Dia menerima tawaran kerja salah seorang temannya di sebuah warung di Lamongan. “Saya pikir kerja di warung cuma bikin minum dan menyiapkan makanan. Tapi, ternyata tidak,” akunya. Dia malah dikenalkan pada dunia malam oleh teman-temannya. Dari situ dia mulai merokok, minum miras, narkoba, dan pergaulan bebas. “Awalnya, saya kaget, sering menangis, dan ingin pulang. Tetapi, teman saya terus mempengaruhi. Akhirnya, saya terjerumus ke dunia malam itu,” ungkapnya. Ketika disinggung masalah kehamilannya, dia mengaku siap punya anak meski khawatir kesulitan untuk merawat. “Nanti saya tunjukkan ke ibu saya. Kalau tidak mau merawat, saya ingin ada orang yang mau mengadopsi anak saya ini,” tuturnya.

Kisah Angel (bukan nama sebenarnya) tak kalah mengejutkan. Dia mengaku mengenal narkoba sejak kelas IV SD. “Saat SD, saya memang sudah berteman dengan anak-anak SMA,” ucap perempuan yang sekarang duduk di bangku SMA kelas X itu. Segala polemik hidup Angel sejatinya berawal dari lingkungan keluarga yang sangat tidak kondusif. Dia mengenal hubungan intim justru dari ulah kakak kandungnya. Orang tuanya pun memberikan label nakal terhadap Angel dan mengirimnya ke sebuah panti asuhan di Porong. “Saya tidak betah dan sempat pulang ke rumah,” katanya. Sesampai di rumah, orang tuanya memberikan pilihan sekolah atau bekerja. Kalau pilih sekolah, dia hanya diberi uang Rp 3 juta untuk seluruh biaya sampai lulus. “Akhirnya, dengan terpaksa, saya memilih bekerja di perusahaan mebel,” katanya. Kepada semua anak seusianya, Angel berpesan agar tidak menyia-nyiakan perhatian yang diberikan orang tua meski sangat sedikit. Dia mengatakan, di luar sangat banyak anak yang hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. “Saya tahu betul, banyak sekali anak yang sudah benar-benar kehilangan kasih sayang. Itu sangat berbahaya,” ujarnya. Kisah-kisah pilu di atas bukan fiksi, melainkan nyata, ada di tengah-tengah kita. Mereka adalah anak-anak korban trafficking yang sedang ditangani oleh Yayasan Hot Line Surabaya dan Yayasan Hot Line Pendidikan Jawa Timur (Jawa Pos, 11/2/2012).

Masih banyak cerita pilu di kalangan anak-anak seperti mereka yang tidak terekspose. Ya, dunia anak saat ini begitu dekatnya dengan perzinahan, seks bebas dan bahkan pelacuran. Pertanyaannya, ada apa dengan para orangtua? Ke mana saja mereka? Korban Broken Home Bila dicermati, mayoritas anak-anak di atas berasal dari keluarga broken home. Broken home, yakni kondisi hilangnya perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua disebabkan beberapa hal. Bisa karena perceraian, sehingga anak hanya tinggal bersama satu orang tua kandung. Bahkan akibat perceraian, banyak anak yang dititipkan ke kakek-neneknya, karena orang tua tunggalnya sibuk bekerja.

Broken home bisa juga terjadi pada anak yang meski orangtuanya tidak cerai, tapi terlalu sibuk. Mereka abai terhadap kebutuhan kasih sayang anak-anaknya. Terlebih di zaman teknologi saat ini, kerap menjadi alasan bagi orang tua untuk merasa tenang dan nyaman berjauhan lama dari anaknya. Padahal anak butuh kontak fisik, lebih dari sekadar suara orang tuanya. Apalagi bagi anak usia dini, ketersediaan orangtua di sisinya sangat penting. Broken home juga terjadi pada kondisi rumah yang seperti neraka, dimana orang tua kerap bertengkar di depan anak-anak. Ini karena orang tua tidak dewasa dalam bersikap, tanpa memikirkan dampak bagi anak-anak mereka. Akibat broken home, fungsi keluarga tidak berjalan ideal.

Di antaranya Pertama, fungsi afeksi atau kasih sayang. Karena tidak mendapatkan limpahan kasih sayang, anak-anak mencari perhatian di luar rumah. Entah dari sahabat, pacar atau bahkan lelaki hidung belang. Kedua, fungsi rekreasi. Keluarga idealnya tempat menyenangkan bagi anak, dimana ia merasakan rindu dengan kehangatannya. Keluarga harusnya menentramkan, membuat rileks dan gembira. Namun, broken home menyebabkan anak tidak betah di rumah, bahkan tempat yang paling dibenci. Akibatnya ia lari ke dunia luar yang ia anggap lebih peduli. Ketiga, fungsi edukatif. Orangtua semestinya menjadi pendidik dan teladan bagi anak-anaknya. Broken home justru menciptakan ketidakpercayaan anak pada orangtua. Bahkan anak menjadi trauma dengan institusi pernikahan. Tentu saja, tidak berfungsinya keluarga di atas, berdampak buruk bagi perkembangan anak.

Dalam ilmu kejiwaan dikatakan, seorang broken home akan mengalami Pertama, broken heart, yakni kepedihan dan kehancuran hati sehingga memandang hidup ini sia-sia dan mengecewakan. Kecenderungan ini membentuk si anak menjadi orang yang krisis kasih dan biasanya lari kepada hal-hal yang bersifat seksual, karena menganggap hanya seks yang memberi kepuasan dan kebahagiaan. Misalnya terjerumus seks bebas, homoseks, lesbian, jadi simpanan, tertarik dengan isteri/suami orang, dll. Kedua, broken relation, yakni anak merasa bahwa tidak ada orang yang perlu dihargai, tidak ada orang yang dapat dipercaya serta tidak ada orang yang dapat diteladani. Kecenderungan ini membentuk si anak menjadi orang yang masa bodoh terhadap orang lain, ugal-ugalan, cari perhatian, kasar, egois, dan tidak mendengar nasihat orang lain. Ia cenderung “semau gue”. Ketiga, broken values, yakni si anak kehilangan “nilai kehidupan” yang benar. Baginya dalam hidup ini tidak ada yang baik, benar, atau merusak yang ada hanya yang “menyenangkan” dan yang “tidak menyenangkan”. Apa saja yang menyenangkan dilakukan dan sebaliknya. Kondisi ini tak bisa terus menerus dibiarkan. Anak-anak adalah para calon pemimpin di masa depan. Apa jadinya jika sejak kecil kurang kasih sayang sehingga tidak termotivasi untuk berprestasi. Walhasil, generasi mendatang bisa lebih buruk dari generasi orang tua mereka. Ujian Keluarga Harus diakui, fakta buruk pada anak broken home adalah dampak dari egoisme orang tua. Walaupun tidak bisa disalahkan 100 persen karena ada andil si anak juga, namun orang tua memang harus berkaca.

Seperti fenomena yang terjadi belakangan ini, dimana orang tua dengan mudahnya memutuskan tali perceraian tanpa memikirkan dampaknya bagi si anak. Padahal, semestinya orang tua berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan rumah tangga. Janganlah begitu mudah mengucap kata talak hanya karena sedikit rasa jenuh dengan pasangan. Sebab ketika menikah lagi, si anak bukannya bahagia malah terasing di rumahnya sendiri dengan ayah/ibu tiri. Termasuk ketika menghadapi ujian dan cobaan, janganlah orang tua bertengkar habis-habisan di depan anak-anak. Selain itu, orangtua masa kini, kadang juga terlalu sibuk dengan urusan mereka hingga mereka lupa bahwa mereka memiliki anak yang wajib diperhatikan. Lalu kadang mereka juga menganggap bahwa anak tidak perlu tahu masalah orang tua. Padahal adakalanya anak harus diajak bicara agar merasa berharga. Orang tua hendaknya menciptakan situasi rumah yang hangat, menentramkan dan menyenangkan bagi anak-anak. Jadikan semboyan rumahku surgaku benar-benar nyata di benak anak. Keluarga seperti ini hanya bisa dibangun dengan pondasi Islam. Saat keluarga mendapat cobaan dan ujian, apakah masalah ekonomi, kenakalan anak, kejenuhan dalam pernikahan, dan lain lain, selalu disandarkan kepada Allah SWT. Ia yakin dengan firman Allah SWT: “Fainna ma’al usri yusro, inna ma’al usri yusro” Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [Alam Nasyrah:5-6] Mereka juga menyandarkan pada firman Allah SWT surat Al Baqarah: “Laa yukalli-fullahu nafsan illa wus’aha; laha makasabat wa’alaiha maktasabat” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya” [Al Baqarah:286] Karena itu, agar tidak terjerumus menjadi broken home, orang tua hendaknya memperbaharui lagi tujuan pernikahan itu sendiri, mereview kembali apa fungsi pernikahan, visi dan misinya dalam mengarahkan keluarga dan mendidik anak. Hanya dengan mengembalikan fungsi keluarga pada posisinya, anak-anak terhindar dari broken home. Selanjutnya, tidak akan ada lagi kisah-kisah pilu korban traficking atau seks bebas seperti dialami Sarah dan teman-temannya seperti di atas.